Laman

Rabu, 25 Juli 2012

Model OSI Layer

Model Referensi OSI

Model OSI – Mengirim pesan dari satu jaringan ke jaringan yang lain merupakan proses yang sangat kompleks. Sedikit cerita terbentuknya OSI, pada tahun 1977 suatu subcommittee dari International Organization for Standarddization (ISO) mulai bekerja untuk membuat beberapa set standard untuk memfasilitasi komunikasi jaringan. Pekerjaan ini selesai pada tahun 1984 dan dikenal sebagai model referensi OSI – Open System Interconnection. Model OSI ini merupakan metoda yang paling luas digunakan untuk menjelaskan komunikasi jaringan. Seksi berikut mencakup topic-topik:
Model OSI membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer.
Model OSI Layer
1. Layer 7: Application Layer
2. Layer 6: Presentation Layer
3. Layer 5: Session Layer
4. Layer 4: Transport layer
5. Layer 3: Network layer
6. Layer 2: Data link layer
7. Layer 1: Physical layer
Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa di list pada urutan terakhir dibagian bawah untuk menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-2 layer OSI dan gue coba analogikan dengan konsep sederhana dari kehidupan kita.
Layer 7: Layer Application
Layer 7 dari model OSI mendifinisikan interface antara software-2 yang berkomunikasi aplikasi yang mmerlukan untuk berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer Application OSI menjelaskan aturan-2 untuk yang berikut:
  1. Penyediaan network services
  2. Penawaran – pengiklanan network services
  3. Pengaksesan network services
Contoh berikut adalah protocol-2 yang mengimplementasikan aturan layer Application.
  1. Netware’s services advertising protocol (SAP)
  2. TCP/IP Network File System (NFS)
  3. TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser
  4. Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.
Layer 6: Layer Presentation
Layer 6 dalam model OSI ini (Session layer) tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer OSI Presentation menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
  1. Penterjemahan Data
  2. Enkripsi dan kompresi data
Protocol-2 berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation
  1. Netware Core Protocol (NCP)
  2. AppleTalk Filing Protocol (AFP)
  3. JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI
Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara WIndows mempunyai format data ASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda ini sehingga bisa saling nyambung.
Layer 5: Layer Session
Session layer dari model OSI ini mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan (disebut session). Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa di notifikasi jika beberapa message telah lengkap. Layer OSI ke lima Session menspesifikasikan aturan-2 berikut:
  1. Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti
  2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi
Yang berikut adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:
  1. Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP)
  2. TCP/IP remote procedure call (RPC)
  3. SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP
Contoh sederhana analoginya adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara anda tidak tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator. Layer session ini analoginya yach kayak operator telpon getu.
Layer 4: layer Transport
Layer 4 dari model OSI focus pada issue yang berhubungan pengiriman data kepada komputer lain seperti error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan kecil-2 untuk di kirim, dan pada sisi komputer penerima potongan-2 tersebut disusun kembali.
Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
  1. Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya
  2. Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
  3. Menjamin kdhandalan, pengiriman pesan bebas error
Contoh-2 berikut adalah protocol-2 yg mengimplementasikan aturan layer transport
  1. Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol
  2. TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP)
  3. TCP/IP’s Domain Name System (DNS)
Analogi dari layer transport ini kayak penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki atau Fedex. Tiki atau Fedex bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat tujuan dan paket dalam keadaan utuh tanpa cacat. Seperti juga ISP, kalau kita ketikkan WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address tujuan.
Layer ke 3: Layer Network
Layer Network dari model OSI ini mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana route dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.
Layer OSI Network menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
  1. Data routing antar banyak jaringan
  2. Frakmentasi dan membentuk ulang data
  3. Identifikasi segmen kabel jaringan
Protocol-2 berikut menerapkan aturan layer Network
  1. Netware’s Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol
  2. TCP/IP’s Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP
Analogi dari layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu, tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. Layer ini sangat penting dalam jaringan yang kompleks, dimana layer Network mengirim data paket ke jaringan logical. Router berfungsi pada layer ini.
Layer ke 2: Data link layer
Layer Data link OSI menspesifikasikan aturan berikut:
  1. Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi
  2. Deteksi dan terkadang koreksi error
  3. Mengendalikan aliran data
  4. Identifikasi piranti jaringan
Protocol-2 berikut mengimplementasikan Data link layer:
  1. Ntware’s Link Support layer (LSL)
  2. Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
  3. IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay,PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2
Analogi data link ini seperti surat tercatat yang dikirm pada alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya resi yang ditandatangani penerima. Layer ini mengidentifikasi address yang sesungguhnya dari suatu piranti.
Layer ke 1: Layer Physical
Layer Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari media transmisi. Contoh-2 spesifikasi dari konektor, pin, pemakaian pin, arus listrik, encoding dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari layer Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini menspesifikasikan aturan-2 berikut:
  1. Struktur fisik suatu jaringan missal bentuk konektor dan aturan pin pada konektor kabel RJ-45. Dthernet dan standard 802.3 mendefinisikan pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang dipakai dalam kabel Cat 5 dengan konektor Rj-45 untuk koneksi Ethernet.
  2. Aturan mekanis dan elektris dalam pemakaian medium transmisi
  3. Protocol Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk
  4. Fiber Distributed Data Interface (FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449, RJ-45, Ethernet, 802.3, 802.5, B8ZS
  5.  Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui jaringan
  6.  Encoding data secara electronic

Senin, 23 Juli 2012

Menggabungkan Dua Jaringan Dengan 1 Router

Untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda, kita memerlukan sebuah rounting, dan alatnya tersebut bernama router. Secara teoristis memang demikian, dan sekarang disini kita akan mencoba untuk membangun sebuah jaringan yang berbeda dengan satu router. Pertama, untuk membangun sebuah jaringan disini kita HANYA menggunakan software simulasi dengan CISCO PAKET TRACER,buatlah simulasi jaringan seperti pada gambar berikut ini
Simulasi Jaringan










Selanjutnya, ikuti langkah berikut ini ;
• Buka Paket Tracer Anda
• Masukan dua buah switch, satu buah router, dan empat buah komputer
• Letakan dua komputer disebelah kiri dan dua komputer disebelah kanan
• Letakan satu switch disebelah kiri dan satu switch disebelah kanan
• Letakkan router di bagian tengah
• Gunakan kabel straight untuk menghubungkan masing-masing komputer dengan switch
• Gunakan kabel straight untuk menghubungkan masing-masing switch dengan router

Setting IP Address Router :
• Buka confiq router anda

• Pada FastEthernet 0/0 Isikan IP Address : 192.168.0.1/24
• Pada FastEthernet 0/1 Isikan IP Address : 192.168.1.1/24  Setting IP Address Komputer : Untuk Jaringan 192.168.0.0 (jaringan sebelah kiri)
• Buka confiq komputer anda masukan IP Address : 192.168.0.2/24 dan 192.168.0.3 /24
• Klik Setting, Lihat Label Gateway, kemudian Masukan IP Address : 192.168.0.1 (Gateway
adalah IP Address dari router (192.168.0.1) yang menghubungkan antar router dengan switch) Untuk Jaringan 192.168.1.0 • Buka conifiq komputer anda masukan IP Address : 192.168.1.2 dan 192.168.1.3 
• Klik Setting, Lihat Label Gateway, kemudian Masukan IP Address : 192.168.1.1 (Gateway
adalah IP Address dari router (192.168.1.1) yang menghubungkan antar router dengan switch) Testing :
• Untuk melakukan pengecekan apakah dua jaringan tersebut sudah dapat berkomunikasi,
silahkan lakukan ping dari IP 192.168.0.2 ke 192.168.1.2

KONFIGURASI CISCO ROUTER

KONFIGURASI CISBO ROUTER
Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Ada dua jenis router berdasarkan cara ruting-nya, yaitu Router Statis dan Router Dinamis.

1. Router Statis Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork". Rute Statis  - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

2. Router Dinamis  Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirimke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

Gambar Contoh Jaringan Dengan dua Subnet












Berdasarkan gambar diatas, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 : 1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut. 2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43 3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36
Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing- masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi : 
Ip route   :  perintah untuk membuat static routing itu sendiri 
Destination   :  network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table 
Mask   :  subnet mask yang digunakan dalam network 
Next_hop_address  :  address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.  
Contoh : Router(config)#ip route 10.252.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2  Artinya : Ip network tujuan : 10.252.0.0 Mask      : 255.255.255.0 IP Next hop : 172.16.0.2

Semoga Posting berikut bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian

Kamis, 05 Juli 2012

Menghapus Linux dari dual boot windows


Menghapus Linux dan tidak mau dual boot dengan Windows!! Kenapa??? Banyak pengguna Linux pemula seringkali berganti-ganti distro GNU/Linux tapi cara yang dilakukan terkadang salah. Kebanyakan mereka langsung memformat partisi yang telah terinstall GNU/Linux dari Windows, dan akibatnya setelah komputer di restart justru tidak bisa masuk Windows maupun Linux. Terpaksa mereka menginstall ulang Windowsnya. Jadi supaya aman lakukan langkah-langkah berikut sebelum menghapus Linux dari Komputer anda sehingga Windows tetap aman dan tidak perlu di install ulang.
Cara Pertama: Jika GNU/Linux belum di delete atau di format

Download terlebih dahulu aplikasi MbrFix (kurang dari 200 Kb) dari Softpedia atau dari situs resminya SysInt.no lalu ekstrak di C:\ atau tempat yang mudah di ingat. Buka Command Prompt (DOS) lalu ketikan perintah:
MbrFix /drive <num> fixmbr
Ganti <num> dengan nomor partisi anda, jika bingung masukan saja angka 0,1, atau 2. Contoh nyata penerapan:
MbrFix /drive 0 fixmbr => Jawab saja dengan Y dan Enter
Ingat, aplikasi ini tidak terbatas hanya untuk windows 7, tapi dapat digunakan untuk semua jenis windows.